Recent twitter entries...


»»

English French German Spain Italian Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified






-

Cinta Saya Ditolak .....!

(Di kutip dari buku Ya Allah Aku Jatuh Cinta)

“Akhi, maafkan saya. Saya tidak bisa menerima cinta akhi. Cukuplah sampai disini. Kiranya Allah mengampuni saya bila saya bersalah. Saya yakin niat akhi baik, tapi saya bukan orang yang tepat. “Tulisan ini mungkin pernah Anda dapati dalam sebuah surat atau pesan singkat yang ditujukan kepada Anda. Tentu remuk redam juga kan hati ini bila kiralah orang yang mendapati surat atau pesan itu. Cinta kita ditolak…! Dunia seolah hancur berkeping – keping. Suasana hati mendadak bak orang putus harapan dan tak tahu harus berbuat apa.

Memang tak selamanya pernyataan cinta kita berbalas sesuai harapan. Adakalanya lancar, mulus, dan singkat tanpa hambatan. Namun, tidak sedikit pula yang gigit jari pulang tanpa hasil maksimal.

Dalam sebuah artikelnya. Iwan Yanuar memberikan beberapa gambaran dan masukan kepada mereka yang ditolak. Menurutnya, fenomena ini tidak hanya dialami oleh para ikhwan, akhwat pun bisa mengalaminya. Bedanya, para ikhwan secara langsung karena posisi mereka sebagai subjek/pelaku aktif dalam proses melamar. Sehingga getirnya kegagalan cinta – seandainya memang terasa getir – langsung terasa. Sedangkan akhwat perasaannya lebih tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu pinangan. Tapi, tatkala sang ikhwan yang didamba berlabuh dihati yang lain kekecewaan juga merebak dihati mereka. Air mata menganak sungai, penyesalan muncul di akhir cinta.

Kesedihan yang dialami wanita akibat putus cinta bisa mengubah kegiatan sel otak mereka. Sebuah laporan baru yang disiarkan the telegraph mendapati kekecewaan yang dirasakan wanita setelah berakhirnya hubungan cinta dengan pasangan masing-masing bisa memberi kesan kepada otak dengan caranya sendiri.

Kajian itu membuktikan wanita yang selalunya kecewa apabila putusnya hubungan cinta menunjukan penurunan mendadak dalam aktivitas sel otak dalam bagian otak yang mempunyai kaitan dengan emosi, motivasi, dan perhatian.

Semua orang pasti berpotensi jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Seorang yang keliatan pendiam, tidak banyak omong dan tergolong penutup, tiba-tiba curhat dan mengatakan sedang jatuh cinta kepada seorang wanita yang menjadi teman kerjanya. Seorang akhwat yang teduh wajahnya, baik budi pekertinya, bisa tunduk bertekuk lutut mengaku suka ustadznya, meski sejak awal ustadznya melarang muridnya jatuh cinta. Seorang ikhwan aktivis kampus, melamun seorang ukhti teman se-organisasi berandai-andai bila si ukhti bisa menjadi istrinya.

Profesi apa pun, siapa pun orangnya, dengan latar belakang apa pun, sangat berpotensi terkena cinta. Sebuah getaran rasa suka, rasa ingin selalu dekat, rasa ingin selalu diperhatikan, rasa selalu ingin bersama dengan orang yang dicintainya. Rasa itulah yang akan selalu timbul dalam hati setiap manusia.

Sehingga tidak ada kata tidak mungkin dalam urusan cinta. Banyak sudah pelaku cinta yang membuktikan bahwa cinta bisa direngkuh dengan ketelatenan dan kesabaran. Awalnya dicaci maki habis – habisan, seolah si akhwat tidak menyisakan sedikit pun ruang di hatinya untuk si ikhwan. Namun, ternyata waktu membuktikan lain. Perhatian, kesabaran, kekuatan ketelatenan, kekuatan menguatkan argumentasi, meyakinkan orang, membuat si akhwat merubah sikapnya. Rasa benci itu menjadi jatuh hati, rasa dongkol menjadi kecantol, dan hati akhwat luluh di’pangkuan’ ikhwan. Akhirnya mereka pun menikah bahagia.

Masih di sudut dunia bernama Indonesia, seorang ikhwan nekad memberi nasihat kepada seorang akhwat. Nasihat yang diberikan tidak dalam hitungan jari, sudah berkali-kali mereka bercakap-cakap lewat via telepon, via email, dan bahkan chatting. Saat terlihat gejala virus merah jambu, teman – teman sudah mencoba mengingatkan. Namun, si ikhwan ke-pede-an. Dia yakin tidak akan bisa jatuh hati kepada akhwat tersebut. Seiring waktu berjalan, virus merah jambu semakin menggurita, dan akhirnya si ikhwan benar-benar jatuh hati kepada akhwat tersebut. “Ya Allah, aku jatuh cinta……” Masya Allah “

Cinta akan mengundang siapa pun. Maka bila hati belum siap untuk merasa kehilangan, merasa tersakiti dan terabaikan, tidak perlu bermain - main dengan cinta. Karena saat mencintai, maka hati selalu ingin dilindungi, dan diperhatikan. Manakala orang yang dicintai tidak memberi respon yang signifikan, apakah yang terjadi. Hati akan tertunduk sedih, menangisi perlakuan yang diterima dari kekasih yang diharapkan kasih sayangnya. Amboi mana kekasih itu, amboi mana pujaan hati itu. Dia pergi meninggalkan cinta yang telah tertambat di hati, dan kini hati itu sendiri lagi. Dengan hati inilah, manusia berhak untuk merasakan cinta, di cintai, dan mencintai.

Comments (1)

ckckkckk....

Post a Comment

ADVERTISE SPACE AVAILABLE HERE
justikmal@gmail.com | www.justikmal.tk